Minggu, 13 Januari 2013

CARA MEMBUAT LAPORAN TAHUNAN


CARA MEMBUAT LAPORAN TAHUNAN
DISINI AKAN DIJELASKAN CARA MEMBUATNYA

BERIKUT LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT LAPORAN TAHUNAN:
1.      BUKA MICROSOFT EXCEL
2.      Tambahkan sheet sebanyak sebanyak 20 sheet….. and ubah nama-nama sheet tersebut :
-          Sheet 1 ,,, beri nama dengan DATA
-          Sheet 2 – sheet 4,,, beri nama dengan BULAN,,,
untuk nama bulan lakukan sampai sheet 4 atau hanya membuat sampai bulan maret saja… Jadi dari sheet 2 yaitu bulan Januari dan sheet 3 bulan Februari dan sheet 4 bulan maret.
-          Sheet 5,,, beri nama dengan TW1 ( TriWulan 1 )
-          Sheet 6 – sheet 8,, beri nama dengan BULAN
untuk nama bulan lakukan sampai sheet 8 atau hanya membuat sampai bulan juni saja… Jadi dari sheet 6 yaitu bulan April dan sheet 7 bulan Mei dan sheet 8 bulan Juni...
-          Sheet 9,,, beri nama dengan TW 2 ( TriWulan 2 )
-          Sheet 10,,, beri nama dengan SMT 1 ( Semester 2 )
-          Sheet 11 – sheet 13,,, beri nama dengan BULAN,,,
untuk nama bulan lakukan sampai sheet 11 atau hanya membuat sampai bulan September saja… Jadi dari sheet 11 yaitu bulan Juli dan sheet 12 bulan Agustus dan sheet 12 bulan September.
-          Sheet 14,,, beri nama dengan TW3 ( TriWulan 3 )
-          Sheet 15 – sheet 17,,, beri nama dengan BULAN,,,
-          untuk nama bulan lakukan sampai sheet 15 atau hanya membuat sampai bulan Desember saja… Jadi dari sheet 15  yaitu bulan Oktober dan sheet 16 bulan November dan sheet 17 bulan Desember.
-          Sheet 18,,, beri nama dengan TW4 ( TriWulan 4 )
-          Sheet 19,,, beri nama dengan SMT2 ( Semester 2 )
-     Sheet 20,,, beri nama dengan THN ( Tahunan)

Diposkan oleh:Sri Nurhayati AS
BERIKUT LANGKAH - LANGKAH MEMBUAT LAPORAN TAHUNAN :
LANGKAH AWAL :
·           BUKA MICROSOFT EXCEL
·             Tambahkan sheet sebanyak sebanyak 20 sheet….. and ubah nama-nama sheet tersebut :
-          Sheet 1 ,,, beri nama dengan DATA
-          Sheet 2 – sheet 4,,, beri nama dengan BULAN,,,
untuk nama bulan lakukan sampai sheet 4 atau hanya membuat sampai bulan maret saja… Jadi dari sheet 2 yaitu bulan Januari dan sheet 3 bulan Februari dan sheet 4 bulan maret.
-          Sheet 5,,, beri nama dengan TW1 ( TriWulan 1 )
-          Sheet 6 – sheet 8,, beri nama dengan BULAN
untuk nama bulan lakukan sampai sheet 8 atau hanya membuat sampai bulan juni saja… Jadi dari sheet 6 yaitu bulan April dan sheet 7 bulan Mei dan sheet 8 bulan Juni...
-          Sheet 9,,, beri nama dengan TW 2 ( TriWulan 2 )
-          Sheet 10,,, beri nama dengan SMT 1 ( Semester 2 )
-          Sheet 11 – sheet 13,,, beri nama dengan BULAN,,,
untuk nama bulan lakukan sampai sheet 11 atau hanya membuat sampai bulan September saja… Jadi dari sheet 11 yaitu bulan Juli dan sheet 12 bulan Agustus dan sheet 12 bulan September.
-          Sheet 14,,, beri nama dengan TW3 ( TriWulan 3 )
-          Sheet 15 – sheet 17,,, beri nama dengan BULAN,,,
-          untuk nama bulan lakukan sampai sheet 15 atau hanya membuat sampai bulan Desember saja… Jadi dari sheet 15  yaitu bulan Oktober dan sheet 16 bulan November dan sheet 17 bulan Desember.
-          Sheet 18,,, beri nama dengan TW4 ( TriWulan 4 )
-          Sheet 19,,, beri nama dengan SMT2 ( Semester 2 )
-          Sheet 20,,, beri nama dengan THN ( Tahunan )

 LANGKAH LANJUT :
1.      Buat data yang diperlukan yang telah diteliti pada sheet DATA


2.      Pada data-data tersebut, klik... misalnya bulan Januari ... buat singkatannya untuk memudahkan memanggil data di sheet lain dan seterusnya pada data lain.



3.      Buat data di setiap sheet BULAN ( januari – desember )



               pada data S, K, D, N yang terdapat pada TW, SMT dan Tahunan...kita tidak langsung menuliskan data pada tabelnya,,,tapi dengan cara
-       - TW
           dengan memanggil data pada sheet bulan sebelum sheet TW tersebut...
-       - SMT
           dengan memanggil data pada TW
-       - THN
           dengan memanggil data pada S     
4.      Buat judul diatas tabel data dengan cara :
=judull&"PUSKESMAS"&pkms&" "&kab&" "&JAN&"TAHUN"&tahun
          


5.      Pada tabel ada kolom pencapaian penimbangan terbagi 4 kolom yaitu kolom K/S, D/S, N/D dan N/S... cara mencarinya adalah
                - K/S   =K/S%
           Begitu juga untuk D/S, N/D dan N/S sesuai letak selnya.
      hasilnya : 


6.       Pada kolom pembinaan cara mencari D/S dan N/D apakah perlu di bina atau tidak.
Contoh untuk D/S
 =IF(H6<tdsjan,"Bina","-")
      Maka akan muncul:


      begitu juga  untuk N/D ubah sesuai letak selnya.
7.      Jika ingin mengetahui jumlah pembinaan D/S dan N/D tersebut, caranya:
Contoh untuk D/S
   =countif(K6:K15,”Bina”)

      Begitu juga untuk N/D sesuai letak selnya.
8.      Untuk menghitung jumlah masing-masing kolom data, gunakan :
=sum(range yang diinginkan)
Hasilnya :

9.      Untuk membuat catatan yang terdapat dibawah tabel dapat mengguanakan cara sebagai berikut :
    =”Catatan : Pada bulan “&JAN&” posyandu yang perlu dibina D/S nya adalah “&countif(K6:K15,”Bina”)&” posyandu dan N/D nya adalah “&countif(L6:L15,”Bina”)&” posyandu
Maka akan muncul :


10.  Untuk membuat nama pimpinan puskesmas, tempat, tanggal dan tahun, gunakan cara berikut :
-          Pimpinan puskesmas
=”Pimpinan Puskesmas”&pkms
-          Tempat, tanggal dan tahun
=tmpt&”, 5 “&JAN&” “&tahun
Maka akan tampil :




11.   Membuat nama pimpinan posyandu serta NIP nya dan nama pelapor serta NIP nya, caranya adalah :
-          Nama pimpinan
=dktr1
-          NIP pimpinan
=nipdr1

-          Nama pelapor
=NaTPG
-          Nip pelapor
=niptpg1


12.  Untuk membuat grafik dari data, gunakan cara :
( Menggunakan Ms. Word 2007 )
-          Pilih insert
-          klik chart
-          pilih chart sesuai keinginan
-          klik data yang ingin dimasukkan ke grafik
-          atur sesuai kebutuhan


13.  Untuk membuat hyperlink pada bulan di sheet data, gunakan cara berikut :
-          Klik kanan pada text yang diingikan di hyperlinkkan, pilih hyperlink...
-          Pilih pilih place in the document
-          Pilih sheet yang ingin di hyperlinkkan
-          Pilih screen tip
-          Tulis sesuai yang diinginkan
-          OK


14. untuk membuat insert koment pada tabel...ikuti langkah berikut :
                - klik kanan pada kotak tabel yang ingin di buat koment
                - pilih insert koment
                - tulis koment anda
       hasilnya :

      sheet yang di link kan dengan sheet awal bisa dibuat lagi linknya dengan sheet awal....mmmm caranya sama dengan cara diatas....


15.  Untuk menghilangkan gridlines..
( Menggunakan Ms. Word 2007 )
-          Pilih page layout
-          Pilih gridlines,,,hilangkan centang nya


16.  Untuk memprotect sheet, caranya :
-          Pilih sheet yang ingin di protect
-          Pilih review
-          Pilih protect sheet, keluar kotak dialog protect sheet,,.masukkan kode yang diinginkan
-          Keluar kotak dialog confirm password...buat kode yang sama...
-          Klik OK
Maka sheet tersebut tidak bisa lagi diubah.......


 Tulisan ini dapat dilihat pada blog saya yang lain. (klik)

Interaksi Yodium dengan Zat gizi lain

Pendahuluan
Menurut Golden (1992), yodium termasuk dalam klasifikasi/kategori nutrient type I (pertama), bersama sama dengan zat gizi lain seperti besi, selenium,calciumthiamine dll. Type I ini mempunyai ciri yang apabila kekurangan maka gangguan pertumbuhan bukan merupakan tanda yang pertama melainkan timbul setelah tahap akhir dari kekurangan  zat gizi tersebut. Tanda yang spesifik lah yang pertama akan timbul. Dalam hal kekurangan yodium, dapat menyebabkan gangguan akibat kekurangan yodium yang sering disebut IodineDeficiency Disorder (IDD). Dalam type II, pertumbuhan akan terganggu terlebih dahulu, tetapi memberikan nilai penilaian biokimia cairan tubuh yang normal. Nutrient yang termasuk ini adalah potasiumnatriumzinc dll.
IDD adalah gangguan yang merugikan kesehatan sebagai akibat dari kekurangan yodium, yang kita kenal juga dengan singkatan GAKY. Kekurangan yodium pada tanah menyebabkan masyarakat yang hidup dan bertempat tinggal di daerah tersebut menjadi masyarakat yang rawan terhadap IDD. Yang paling ditakutkan dari kekurangan yodium ini adalah meningkatnya kematian bayi beberapa saat setelah dilahirkan dan perkembangan otak yang terhambat (neonatal hypotyroidsm). Faktor yang berperan dalam kejadianIDDdiantaranya adalah adanya hubungan idoium dengan zat lain misalnya thyosianat dan selenium (Thaha dkk, 2001) Tulisan dibawah ini akan membahas lebih lanjut hubungan tersebut.
Ketersediaan selenium yang kurang pada tanah diduga juga mengandung rendah yodium pada tanah yang sama. Untuk sementara interaksi antara yodium dan selenium dalam proses penyerapan belum ada. Kalaupun ada interkasi ini sangat kompleks dan terkait dengan fungsi fungsi selenium dalam selenoprotein. Pada binatang percobaan ditemukan bahwa kurang selenium meningkatkan kadar T3 di jantung, sehingga dapat menimbulkan peningkatandenyut jantung dan palpasi. Selenoprotein yang juga terlibat dalam interaksi metabolisme yodium ialah iodotyronine deiodinase  yang berfingsi merubah  thyroxine (T4) menjadi bentuk aktif dari hormon thyroid triiodothyronine (T3) (Satoto, 2001).. Enzym tersebut merupakan selenium-dependent enzymes selain merupakan katalisator utama dalam perubahan thyroxin (T4) menjadi triiodotyronine (T3) juga merupakan katalisator yang merubah dari T3 menjadi T2 untuk mempertahankan level T3 (www.orst.edu/depth/lpi/infocentre/minerals/iodine).
Selain itu, salah satu contoh dari selenoprotein yang berhunbungan dengan metabolisme yodium adalah glutathione peroxidase, berfungsi sebagai antioksidan utama dalam tubuh manusia dan binatang (Satoto, 2001). Dengan adanya gambaran diatas, jelas bahwa akibat dari kekurangan selenium asupan T3 dalam sel tubuh juga menurun.
Tiosiant dikenal sebagai zat goitrogenik yaitu zat yang dapat menghambat transport aktif yodium dalam kelenjar tiroid dan yang paling potential dari zatgoitrogenik yang lain. Menurut  Bourdoux (1993) dalam Thaha (2001), thyocianat adalah komponen yang utama pada kelompok zat goitrogenik yang dapat mewakili asupan kelompok goitrogenik melalui makanan. Delanggu dalam Thaha (2001) melaporkan bahwa disuatu populasi bila perbandingan antara eksresi yodium dan tiosianat dalam urin (ug/g) kurang dari 3, maka daerah tempat populasi itu berada mempunyai resiko yang potensial untuk terjadinya gondok endemik. Makin kecil perbandingan antara eksresi yodium dan thyiosinat dalam urin maka semakin tinggi tingkat endemisitasnya. Namun demikian, menurut Larsen dan Ingbar dalam Thaha (2001), hambatan oleh pengaruh tiosinat hanya efektif bila konsentrasi yodium plasma normal atau rendah.
Penelitian di Pulau Seram Barat, Seram Utara dan pulau Banda menunjukkan adanya perbedaan ekresi thyocianat yang bermakna antara daerah endemik GAKY dan daerah non-endemik GAKY yang mana kandungan thyosianat tinggi pada daerah kontrol dibandingkan daerah kasus. Hal ini bertentangan dengan dugaan bahwa kandungan thiosinat yang tinggi akan dijumpai pada daerah gondok endemik. Data dari P. Buru menujukkan nilai eksresi tiosianat yang paling tinggi dibanding dengan tiga daerah lain sehingga menyebabkan tingginya nilai tiosinanat di urin pada kelompok kontrol. Akan tetapi rasio eksresi yodium dan eksresi tiosinat pada urin daerah yang endemik menunjukkan lebih kecil dari pada daerah yang non endemik (Thaha, 2001) yang menandakan bahwa ratio yang semakin kecil menghasilkan resiko yang semakin besar terhadap gondok endemik.
C. Besi
Besi adalah mineral yang paling banyak dipelajari dan diketahui oleh para ahli gizi dan kedokteran di dunia. Penemuan terakhir membuktikan bahwa kekurangan besi dapat menyebabkan terganggunya metabolisme tiroid dalam tubuh manusia. Penelitian yang dilakukan oleh Zimmermann dkk (2000) yang membagi kelompok anak anak yang menderita kekurangan yodium menjadi dua, yaitu anak yang menderita anak yang kekurangan iodine saja dan anak yang menderita kekurangan iodine dan besi. Pada kelompok pertama dan kedua, semua anak diberi 200 mg oral iodine dalam minyak. TSH (thyroid Stimulation Hormon, IU (iodine concentration), T4, dan volume kelenjar thyroid diambil pada awal dan minggu ke 1,5,10, 15 dan 30 minggu sesudah pemebrian. Sesudah 30 minggu pemberian iodine, bagi kelompok yang anaemia karena kekurangan besi diberikan tablet besi (ferrous sulphate) 60 mg secara oral 4 kali perminggu selama 12 minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa pada minggu ke 30 setelah pemberian iodine kedua kelompok, terjadi penurunan volume rata-rata tiroid menurun dibandingkan dengan awal sebelum dilakukan pemberian iodine, masing masing 45.1% dan 21.8 % (p kecil 0.01).  Pada kelompok yang ke dua, penurunan volume tiroid lebih menurun bila dibandingkan dengan baseline, yaitu menjadi 34.8% pada minggu ke 50 dan 38.4 % pada minggu ke 65.  Hal ini menunjukkan bahwa suplementasi besi dapat meningkatkan kemampuan iodone dalam minyak pada anak anak yang kekurangan yodium. (Zimmermann, M et al, 2000)
Interaksi antara yodium dengan mineral and vitamin lain perlu diteliti lebih lanjut, baik secara laboratorium dengan menggunakan hewan percobaan maupun di lapangan terhadap manusia. Penelitian yang melkihat inetraksi secara langsung antara yodium dengan vitamin A pernah dilakukan namun perlu konfirmasi lebih lanjut. Penelitian oleh Van Stuijvenberg dkk, (1999) misalnya yang mengambil 115 anak di Afrika Selatan usia 6-11 tahun yang diberi biskuit selama 43 minggu sampai lebih dari 12 bulan dibandingkan dengan control. Biskuit mengandung besi, yodium, and betha carotene sedangkan control adalah biskuit yang tidak difortifikasi. Pada akhir intervensi, terlihat pada tidak ada perbedaan perubahan dalam pengecilan kelenjar tiroid anak anak secara signifikan, Akan tetapi terjadi penurunan jumlah anak anak yang mempunyai eksresi yodium yang rendah (100 ug/L) dari semula berjumlah 97.5% menjadi tinggal 5.4%. Peningkatan eksresi urin tersebut sangat signifikan  (p kecil 0.0001). (van Stuijvenberg dkk, 1999).


Daftar Pustaka
Golden MHN. Specific deficiency versus growth failure: Type I and type II nutritients. SCN News 1992;No. 12:10-14.
Satoto. Seleneium dan Kurang Iodium dalam Kumpulan Naskah Pertemuan Ilmiah Nasional Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) 2001 editor Djokomoeljanto, dkk. Semarang, Badan penerbit Universitas Diponegoro. 2001
ICCIDD, UNICEF, WHO. Assessment of Iodine Deficiency Disorders and Monitoring their Elimination. A guide for Programme managers. 2nd Ed. Geneva, 2002.
Thaha, Razak; Dachlan, Djunaidi M; Jafar, Nurhaedar, Jafar. Analisis faktor resiko “coastal goiter” dalam Kumpulan Naskah Pertemuan Ilmiah Nasional Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) 2001 editor Djokomoeljanto, dkk. Semarang, Badan penerbit Universitas Diponegoro. 2001
Van Stuijvenberg, M Elizabeth et al. Effect of iron-, iodine-, and b carotene-fortified biscuits on the micronutrient status of primary school children: a randomized controlled trial. Am  J Clin Nutr 1999; 69: 497-503
Zimmermann M, et al. Iron supplementation in goitrous, iron-deficient children improves their response to oral iodized oil. Eur J Endocrinol 2000; 142(3):217-22

Tulisan ini dapat dilihat pada blog saya yang lain. (klik)

Senin, 07 Januari 2013

7 Persiapan Persalinan

Bukan cuma kamar bayi yang harus disiapkan sebelum persalinan. Mental hingga rumah sakit pilihan pun harus disiapkan.
Proses persalinan harus disiapkan dan dilakukan dengan benar agar tidak terjadi trauma atau baby blues . Karenanya bekali diri dengan tips bermanfaat dari Dr. S. Gozali, MBBS (London), MRCOG (London), DFFP (UK) , Spesialis Obstetrics  dan Gynaecology,  RS Grha Kedoya .
1 Mental
Dengan kesiapan mental yang baik, Anda akan terbantu saat melalui proses persalinan yang panjang dan melelahkan, terutama bagi ibu baru. Selain itu, Anda juga akan terbebas dari segala ketakutan sehingga proses melahirkan bisa dilalui dengan rileks.
2 Riset
Dengan pengetahuan yang benar, Anda bisa tahu mana yang benar dan tidak, serta mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, menanggapi nasihat yang ternyata hanya mitos. Anda bisa berdiskusi dengan dokter kandungan atau mencari tahu di buku hingga situs kesehatan. Riset mengenai proses persalinan juga bermanfaat agar Anda tak akan terlalu kaget ketika dokter melakukan pemeriksaan bagian dalam, mengecek pembukaannya, memeriksa kondisi bayi, denyut jantung ibu dan bayinya, dan lain-lain.
Jangan lupa juga untuk mencari tahu rumah sakit dan dokter kandungan atau bidan yang kompeten dan selalu siap sedia. Pertimbangkan pula kemungkinan terjadinya komplikasi. Jadi selain dokter kandungan, cari tahu juga apakah di rumah sakit yang dipilih terdapat dokter anastesi, dokter anak, internis, spesialis bedah yang kompeten. Fasilitas yang diperlukan juga harus masuk ke dalam riset. Begitu juga dengan akses seperti jarak dari rumah, kemacetan, hingga lahan parkir di rumah sakit.
3 Antenatal Care
Persalinan adalah proses yang alami. Jadi meski Anda belum berpengalaman, persalinan tidak akan terlalu menakutkan. Terutama jika Anda rajin melakukan antenatal care  atau pemeriksaan selama kehamilan dengan benar dan tepat. “Kadang-kadang saat persalinan dokter menemukan ada komplikasi (yang tidak terdeteksi, Red.),“ ujar Gozali. Menurut Gozali, seharusnya komplikasi tidak sampai terjadi atau terdeteksi lebih awal jika ibu hamil rutin melakukan antenatal care .
Manfaat lain dari antenatal care  adalah Anda akan diedukasi bagaimana persalinan yang benar. Misalnya mengenal tanda-tanda persalinan atau partum  seperti ada “show”  atau sejumlah kecil darah yang bercampur dengan lendir dari serviks, kontraksi, hingga air ketuban pecah. Jika salah satu ciri tersebut muncul, harapannya Anda bisa tahu kapan harus berangkat ke rumah sakit. Selain itu, antenatal care  juga memelajari soal diet pada ibu hamil, latihan bernapas untuk persalinan, sexual intercourse , serta bahaya merokok, obat-obatan terlarang, alkohol, dan lainnya.
4 Belajar Pernapasan
Untuk menahan rasa nyeri selama proses persalinan, “Ada yang namanya breathing exercise . Biasanya itu diajarkan di kelas senam hamil. Jangan lepas kontrol dengan berteriak-teriak enggak jelas. Sebisa mungkin hal ini diantisipasi dan ibu bisa tetap fokus melahirkan,” saran Gozali. Jika Si Ibu tetap tidak bisa menahan rasa sakit, dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit dengan cara menyuntikkannya. “Kalau di luar negeri ada yang namanya Entenox atau laughing gas atau nitrous oxide . Di Indonesia setahu saya enggak ada. Efeknya menenangkan,“ ujarnya.
Gozali bercerita, ada juga beberapa perempuan yang tidak terlalu peduli rasa sakit. “Rasa sakit ini hanya sementara sampai bayinya keluar. Setelah ini saya bisa senang-senang,” cerita Gozali menirukan para ibu-ibu. Menurutnya, mental seperti inilah yang seharusnya dimiliki semua perempuan agar proses persalinan menjadi lebih mudah dan ringan.
5 Dukungan Moral
Cari dukungan moral dari suami, ibu, saudara perempuan, teman, atau yang lainnya. Dukungan ini akan sangat Anda butuhkan selama proses berlangsung. “Sebaiknya, sih, perempuan karena biasanya suami atau lelaki tidak tahu apa yang harus dilakukan. Yang penting ada birthing partner .“ Meski demikian, suami bisa mendukung istri dengan memberi semangat saat istri lelah saat mengejan.
Dukungan ini sebaiknya jangan ada di saat persalinan saja, tapi juga di bulan-bulan awal saat bayi baru lahir. Ingat, pasca melahirkan merupakan saat yang merepotkan sekali bagi ibu. Suami jangan menganggap cukup istri yang mengurus anak atau berpikir, “Ya sudahlah, ada susternya ini.” Sebab suami wajib membantu istri dalam merawat dan mengurus bayi mereka.
6 Perlengkapan Bayi
Siapkan perlengkapan bayi sebelum proses melahirkan tiba. Sebut saja popok, pakaian, selimut, botol susu, perlengkapan mandi, obat-obatan khusus bayi, dan lain-lain. Lengkapnya, Anda bisa menanyakan ini kepada teman yang sudah berpengalaman atau dari bidan dan perawat pada saat antenatal care .
7 ASI
ASI memang makanan terbaik bagi bayi usia 0-2 tahun. Namun tak sedikit pula wanita yang kesulitan mengeluarkan ASI. Solusinya, pahami dan cari tahu apa yang membuat ASI Anda tidak keluar. Apakah memang karena Anda stres, bermasalah dengan puting, atau hal lainnya. Sebaiknya tanyakan hal ini kepada dokter atau konsultan laktasi. Jika semua cara sudah Anda lakukan tapi ASI tetap tak keluar, jangan risau dan terima saja. “Anda bisa menggantinya dengan susu formula. Jangan sampai Anda berpikir anak Anda tidak akan tumbuh sempurna tanpa ASI. Pikiran seperti itu hanya akan membuat Anda semakin stres,” jelas Gozali.

Literatur : Download disini

Tulisan ini dapat dilihat pada blog saya yang lain. (Klik)

Efek Celana Ketat Para Bikers

Suka berkendara dengan celana ketat? Sebaiknya mulai sekarang kurangi kebiasaan pakai celana ketat. Apalagi yang berbahan jins. Karena bahan jins yang keras dan menempel di kulit berefek negatif buat daerah reproduksi dan syaraf.
Pengaruh celana ketat tidak hanya buruk buat pria yang memiliki organ reproduksi di luar. Buat wanita pun, walaupun organ reproduksi di dalam, tetapi ada bagian luar reproduksi.
Menurut dr. Winda dari RS. Sari Asih, Ciputat, Tangerang Selatan, kebiasaan memakai celana ketat pada wanita mempengaruhi syaraf dan bagian luar reproduksi. Bagian luar reproduksi wanita termasuk area sensitif yang harus diperhatikan agar tetap bersih dan kelembabannya normal. Terlalu lembab atau terlalu kering nggak sehat.
"Pemakaian celana ketat dengan bahan tebal dan kaku akan menekan kulit selangka, sekitar kewanitaan. Mengganggu sirkulasi wilayah itu. Kalau dipakai berkendara, pasti tidak nyaman. Karena bahan yang kaku bisa menekan langsung ke kulit dari pinggul hingga kaki," buka dokter berkacamata ini.
Tekanan berulang bisa menimbulkan gatal-gatal, keputihan bahkan bisa mengakibatkan tumbuh jamur. Karena daerah itu kurang sirkulasi udara, keringat yang keluar tidak bisa kering sempurna sehingga menjadi lembab berkepanjangan. Apalagi buat kulit yang sensitif. Gesekan celana ke kulit juga bisa merusak kulit.
Selain bagian kewanitaan, bagian pinggul juga mengalami tekanan. Hal ini menimbulkan nyeri di pinggul. "Kelamaan menimbulkan gatal pada kulit dan memerah," jelas dr. Winda.
Tekanan dari celana di daerah pinggul ini bisa berpengaruh pada syaraf di sekitarnya. Sangat terasa ketika duduk di jok. Aliran darah jadi tidak lancar. Termasuk ke bagian kaki. "Apalagi yang suka memakai celana ketat dan sepatu berhak stiletto. Syaraf makin tertekan. Dari celana dan sepatu," pesannya lebih lanjut.
Pengaruh yang paling sering dirasakan kaki mudah kesemutan. Rasa kesemutan sedikit demi sedikit dan kelamaan kaki seperti kebal, tidak mudah merasakan sesuatu. "Mengurangi sensitif kulit," ujar dr Winda.
Buat yang suka dengan celana ketat, sebaiknya tidak terlalu sering dipakai. "Pada malam hari kulit dan syaraf bisa diistirahatkan dengan memakai celana longgar," wanti ibu dokter itu lagi sambil bilang kalau itu juga bermanfaat agar aliran darah yang seharian ditekan, kembali lancar. Badan juga sehat. Ingat itu!

Tulisan saya ini dapat dilihat pada blog saya yang lain.(klik)